Kamis, 23 Oktober 2014

Mau Tahu Komputer Apple Termahal Sepanjang Sejarah? Ini Dia!

"Artefak" Apple-1 terjual Rp1,08 miliar.
Mau Tahu Komputer Apple Termahal Sepanjang Sejarah? Ini Dia!
Salah satu komputer Apple-1 dipajang dalam sebuah pameran di California, AS. (BBC Indonesia/Getty Images)
Salah satu komputer Apple pertama yang dibuat pada 1976 laku terjual US$905.000 atau Rp1,08 miliar dalam lelang di New York, Amerika Serikat.
Rumah lelang Bonham menyebut peranti berjuluk Apple-1 itu sebagai artefak komputer paling mahal sejagat.
Komputer Apple-1 dibuat dari nol oleh Steve Wozniak di kamar adik perempuan mendiang Steve Jobs pada 1976. Wozniak dan Jobs merupakan dua pendiri Apple.
Semula, ketika hendak dijual, komputer kuno tersebut diperkirakan bakal laku US$350.000 hingga US$400.000.

Namun, dugaan itu sirna ketika Museum Henry Ford di Dearborn, Negara Bagian Michigan, berani mengeluarkan uang US$905.000.
Cassandra Hatton, pakar bidang lelang sains, mengatakan komputer Apple-1 yang dilelang dalam kondisi luar biasa bagus.
"Kami sangat gembira memecahkan rekor penjualan komputer kuno dan bahkan lebih gembira komputer itu menuju rumahnya yang baru di Museum Henry Ford," kata Hatton.
Komputer Apple-1 yang dilelang dilengkapi motherboard utuh, papan ketik, monitor merk Sanyo, pasokan tenaga yang dibuat khusus dan ditempatkan di kotak kayu, serta dua pemutar kaset.
Menurut rumah lelang Bonham, sebagaimana dikutip kantor berita AFP, Apple-1 yang dilelang merupakan satu dari 50 unit yang dibuat Wozniak pada musim panas 1976.
(bbc.co.uk/indonesia)

Tiga Kerajaan Hindu-Budha



Nusantara mengenal kerajaan sejak mendapat pengaruh Hindu-Budha dari India. Hubungan dagang dengan pedagang Gujarat (India) telah berlangsung sejak permualaan masehi. Cukup banyak kerajaan yang muncul. Tulisan singkat ini hanya membahas tiga kerajaan saja. Di dalamnya kita akan belajar bagaimana Sriwijaya membangun perekonomian mirip dengan Singapura yang memiliki kebijakan wajib transit bagi penerbangan internasional yang berwisata dari negara-negara Barat ke Indonesia (Bali), kerukunan antarumat beragama pada zaman Mataram Kuno, maupun membangun peradaban lewat karya sastra dari kerajaan Kediri.


Sriwijaya

Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Budha terbesar di Nusantara. Kerajaan ini berdiri sejak abad ke-7 hingga abad ke-14. Kerajaan ini cukup lama berdiri karena letaknya strategis—dilalui jalur perdagangan internasional. Pusat kerajaannya awalnya berda di sekitar Palembang atau dekat sungai Musi. Pada waktu itu para pedagang Tiongkok yang akan ke India pasti singgah di Sriwijaya untuk melakukan bongkar muat. Para pedagang India yang menuju ke Tiongkok pun akan singgah. Para pedagang Tiongkok yang singgah akan membayar pajak. Kerajaan Sriwijaya memberikan keamanan jalur perdagangan laut dari bajak laut sebagai timbal balik dari pungutan pajak tersebut. Keamanan laut itu didukung armada laut yang kuat.

Faktor lainnya yang mendorong perkembangan Sriwijaya adalah runtuhnya kerajaan Funan di Vietnam akibat serangan Kamboja. Hal ini telah memberi kesempatan Sriwijaya untuk cepat berkembang sebagai negara maritim. Puncak kejayaan kerajaan Sriwijaya terjadi pada abad ke-9, yaitu masa pemerintahan Balaputradewa. Balaputradewa adalah keturunan dari Dinasti Syailendra, yakni putra dari Raja Samaratungga (Mataram Kuno) dengan Dewi Tara (Sriwijaya). Hal tersebut diterangkan dalam Prasasti Nalanda.

Balaputradewa menjalin hubungan erat dengan Kerajaan Benggala (India) yang pada saat itu dipimpin Raja Dewapala Dewa. Raja tersebut memberikan sebidang tanah kepada Balaputradewa untuk pendirian sebuah asrama bagi para pelajar dan siswa yang sedang belajar di Nalanda. Pendirian asrama tersebut dibiayai oleh Balaputradewa. Hal tersebut menandakan Sriwijaya memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, terutama agama Budha dan bahasa Sansekerta bagi generasi mudanya.

Sriwijaya pada masa pemerintahan Marawijayottunggawarman telah mengenal struktur pemerintahan. Seorang rakryan—wakil raja di daerah, diutus untuk mengurus setiap daerah kekuasaan. Daerah kekuasaan Sriwijaya cukup luas, yaitu meliputi sebagian besar Sumatera, pulau-pulau sekitar Jawa bagian Barat, sebagian Jawa Tengah, Kalimantan bagian Barat, dan Semenanjung Melayu.

Sriwijaya mengalami kemunduran karena beberapa hal. Pertama, pusat pemerintahan Sriwijaya tidak lagi di dekat pantai. Hal itu terjadi karena Sungai Musi makin banyak membawa endapan lumpur sehingga pusat pemerintahan sempat dipindahkan ke Jambi. Kedua, banyak daerah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri. Hal ini disebabkan melemahnya angkatan laut Sriwijaya sehingga pengawasan wilayah-wilayah kekuasaannya makin berkurang. Ketiga, Sriwijaya mendapat serangandari kerajaan-kerajaan lain. Tahun 1077 diserang Colamandala (India). Tahun 1275 dilakukan Ekspedisi Pamalayu oleh Raja Kertanegara dari Sriwijaya yang menyebabkan Melayu melepaskan diri. Tahun 1377 armada angkatan laut Majapahit menyerang Sriwijaya. Serangan ini mengakhiri riwayat Kerajaan Sriwijaya.

Mataram Kuno

Mataram Kuno adalah kerajaan yang berdiri pada pertengahan abad ke-8 di Jawa bagian Tengah. Pusat kerajaan belum dapat dipastikan. Ada yang menyebutkan di Medang. Yang lainnya memperkirakannya di Toh Pitu. Kerajaan ini dipimpin oleh dua dinasti yang silih berganti, yaitu Dinati Sanjaya yang bercorak Hindu dan Dinasti Syailendra yang bercorak Budha. Menurut Prasasti Canggal yang berangka tahun 732 M, Raja Sanna telah digantikan oleh Raja Sanjaya.

Mataram Kuno memiliki kedekatan sejarah dengan Sriwijaya. Dalam Prasati Sojomerto diperkirakan Dapunta Syaliendra berasal dari Sriwijaya dan menurunkan Dinasti Syailendra. Dapunta Syailendra diperkirakan yang menurunkan Sanna, sebagai raja di Jawa. Setelah Raja Sanjaya wafat, ia digantikan oleh puteranya Rakai Panangkaran. Panangkaran mendukung adanya perkembangan agama Budha. Pada masanya didirikan Candi Kalasan dan arca Manjusri.

Setelah kekuasaan Panangkaran berakhir, timbul persoalan dalam dinasti atau keluarga kerajaan Syailendra. Hal itu terjadi karena adanya perpecahan antara anggota keluarga yang sudah beragama Budha dan keluarga yang masih memeluk agama Hindu (Syiwa). Keluarga Syailendara yang beragama Hindu berkuasa di Jawa bagian Utara. Mereka meninggalkan kompleks Candi Dieng dan kompleks Candi Gedongsongo. Sementara yang beragama Budha meninggalkan candi-candi, seperti Ngawen, Mendut, Pawon, dan Borobudur di Selatan Jawa.

Perpecahan dalam keluarga Syailendra tidak berlangsung lama. Keluarga itu bersatu kembali melalui perkawinan Rakai Pikatan yang beragama Hindu dengan Pramudawardani—putri Samaratungga, yang beragama Budha. Perkawinan itu terjadi pada tahun 832 M. Kerukunan antarumat beragama bahkan telah terjadi pada abad ke-9 di Mataram Kuno. Hal itu ditandai dari beberapa bukti. Pertama, Candi Prambanan sebagai mahakaraya Dinasti Sanjaya yang bergama Hindu ternyata memiliki arstitektur Budha. Kedua, Candi Prambanan terletak tidak jauh dari Candi Sewu dan Palosan yang bercorak agama Budha. Ketiga, tidak ditemukan kerusakan pada bangunan Candi Prambanan (Hindu) dengan candi bercorak Budha lainnya seperti Sewu dan Palosan yang berdekatan.

Kita yang pernah berwisata ke Yogyakarta biasanya juga akan mengunjungi Candi Borobudur. Kita mengira Borobudur berada di provinsi Yogyakarta karena letaknya tidak jauh dari Yogyakarta. Namun, Borobudur sebenarnya berada di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini didirikan Oleh Raja Samaratungga pada abad ke-9. Borobudur sebenarnya bukan candi, melainkan sebuah stupa besar. Dalam agama Budha stupa merupakan perwujudan dari makrokosmos yang terdiri dari tiga tingkatan, yaitu kamadatu, rupadatu, dan arupadatu. Kamadatu merupakan alam bawah, bagian ini berada di bagian bawah Borobudur. Relief kamadatu terdapat relief atau gambar yang agak vulgar yang menandakan manusia yang masih terikat hawa nafsu. Pada kamadatu dijumpati relief karmawibangga, yaitu hukum sebab-akibat yangmerupakan hasil perbuatan manusia. Pada rupadatu dijumpai relief manusia yang terikat hawa nafsu makin berkurang karena digambarkan manusia berusaha lepas dari hawa nafsu. Arupadatu adalah alam atas, yaitu tempat para dewa. Bagian ini berada pada tingkat ketiga, termasuk stupa induk berada di atas rupadatu. Cara membaca relief pada dinding Borobudur yaitu searah jarum jam.

Sebagai candi pemujaan, Borobudur berhubungan dengan Candi Mendut dan Candi Pawon. Ketiga candi itu menunjukkan proses ritual keagamaan. Mula-mula ritual keagamaan dilakukan di Candi Mendut. Kemudian, persiapan dilakukan di Candi Pawon dan puncak ritual keagamaan dilakukan di Borobudur.

Kediri

Kerajaan Kediri diperkirakan berdiri abad ke-11 di pulau Jawa. Kehiupan politik pada awal berdirinya ditandai dengan perang saudara antara Jenggala dan Panjalu. Perang dimenangkan oleh Panjalu. Pada tahun 1104 M tampil keajaan Panjalu dengan rajanya Jayawangsa. Kerajaan ini lebih dikenal dengan Kerajaan Kediri dengan ibukotanya di Daha.

Kerajaan Kediri adalah kerajaan pertama yang mempunyai sistem administrasi kewilayahan berjenjang. Hierarki (tingkatan) kewilayahan dibagi tiga jenjang. Struktur paling bawah dikenal dengan thani (desa). Desa ini terbagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi yang dimpimin seorang duwan. Setigkat lebih tinggi di atasnya disebut wisaya, yaitu sekumpulan desa-desa. Tingkatan paling tinggi yaitu negara atau kerajaan yang disebut dengan bhumi.

Kehidupan ekonomi Kerajaan Kediri sangat maju. Rakyat hidup makmur. Mata pencaharian utamanya adalah bertani. Pelayaran dan perdgangan juga berkembang. Hal tersebut didukung armada lautnya yang kuat sehingga menjamin keamanan perairan Nusantara. Sriwijaya bahkan pernah mengakui kebesaran Kediri, yang telah mampu mengembangkan pelayaran dan perdagangan. Kediri adalah penghasil emas, perak, gading, kayu cendana, dan pinang. Kesadaran rakyat tentang pajak juga sudah tinggi. Menurut berita dari Tiongkok dan kitab Ling-wai-tai-ta bahkan mengatakan bahwa rumah penduduk pada waktu itu bersih dan teratur—lantainya ubin berwarna kuning dan hijau.

Di bidang kebudayaan, yang menonjol adalah perkembangan seni sastra dan pertunjukan wayang panji. Ada beberapa karya sastra yang terkenal, yaitu Kitab Baratayuda, Kitab Kresnayana, Kitab Smaradahana, Kitab Lubdaka. Isi ceritanya dapat anda baca selengkapnya dalam buku sumber yang dirujuk tulisan singkat ini, yaitu pada halaman 123-124.

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sejarah Indonesia, 2014. Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hal. 96-124.

Kenapa Yahudi Membenci Islam?

anak yahudi kurang ajar Kenapa Yahudi Membenci Islam?
HITLER adalah sejarah panjang bagaimana bangsa Yahudi diperlakukan di dunia ini—jika sejarah versi itu bisa dipercayai, tentu saja. Karena efek pembantaian yang dilakukan oleh Hitler terhadap Yahudi nyatanya adalah tanah Palestina, sesuatu yang sama sekali jauh dari Jerman.
Apakah Hitler kejam? Apakah Hitler seperti yang diberitakan oleh Amerika? Dan kenapa Hitler membinasakan Yahudi?

Barat dan Amerika telah membuat citra Hitler di mata dunia sebagai sosok yang bengis. Di film manapun di Amerika tentang Yahudi, maka Hitler selalu membantai Yahudi sampai ke akar akarnya, film-film dibuat agar seluruh dunia tumbuh rasa sayang kepada Yahudi dan membenci Hitler. Jika Anda “The Boy in the Striped Pajamas” maka Anda akan merasa iba kepada Yahudi.

Hitler dulu pernah berkata, “Bisa saja saya memusnahkan semua Yahudi di dunia, tapi saya sisakan sedikit saja yang hidup. Agar Anda tahu alasan saya membunuh mereka”. Sekarang kita bisa kita lihat apa yang sudah diperbuat Yahudi pada dunia, terutama pada negeri penuh sengketa, Palestina. Mereka membunuh masyarakat Palestina sebagaimana mudahnya kita membunuh nyamuk.

Sejak kecil, anak-anak Yahudi didoktrin untuk membenci orang Islam. Ayat-ayat Talmud konon menghalalkan mereka membunuh orang-orang selain berdarah Yahudi. Mereka bangga dengan darah Yahudinya, mereka menganggap rendah orang yang bukan Yahudi. Semua orang non-Yahudi dari segala ras dan agama menurut Talmud adalah “sampah”, begitu menurut kitab Talmud. Menurut pandangan mereka, secara mendasar kaum Yahudi itu lebih unggul atas ras mana pun, dan mengenai hal itu ditegaskan berulangkali dalam bentuk yang sangat ekstrem oleh Shneur Zalman dari Lyadi.

Pendiri Lubavitcher-Hasidisme itu mengajarkan, bahwa ada perbedaan hakiki antara jiwa orang Yahudi dengan jiwa kaum ‘goyyim’ (Kaum selain Yahudi). Bahwasanya hanyalah jiwa orang Yahudi yang di dalamnya terdapat dan memancarkan cahaya kehidupan ilahiyah. Sedangkan pada jiwa kaum ‘goyyim’, Shneur melanjutnya menyatakan, “Sama sekali berbeda, karena terciptanya memang lebih inferior. Jiwa mereka sepenuhnya jahat, tanpa mungkin diselamatkan dengan cara apa pun.”

Jadi karena tidak bisa diselamatkan, semua kaum selain Yahudi halal darahnya untuk dibunuh. Diyakini, ajaran-ajaran kitab inilah yang menyebabkan bangsa Yahudi tidak mempunyai hati nurani.
Kitab-kitab ini diajarkan dari sekolah dasar, sehingga sejak kecil anak-anak Yahudi yang masih polos membenci Islam, sehingga lama kelamaan kebencian itu mendarah daging dan membuat anak itu menjadi penghancur Islam. Jadi bukanlah suatu pemandangan yang aneh jika ada anak Yahudi yang tertangkap kamera berani menendang ibu muslimah Palestina.

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu,” QS. al-Baqarah (2) : 120). [alfarish]

Yahudi dalam Al-Quran

yahudi1 Yahudi dalam Al Quran
TIDAK sedikit al-Quran berbicara tentang Bani Israel, watak dan moral mereka serta para nabi dan sejarah mereka.
Surah-surah Makkiyah dipenuhi dengan pemaparan historis tentang kisah-kisah mereka, siksa Firaun terhadap mereka, dan kondisi mereka pada masa sebelum kenabian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Sedangkan surah-surah Madaniyah membicarakan tentang sikap mereka terhadap dakwah Islam dan kenabian baru, hakikat Yahudi dan kekufuran mereka ‘kepada Allah, serta pembunuhan mereka terhadap para nabi dan kecintaan mereka pada kehidupan materi.
Ketika berbicara mengenai Bani Israel, al-Quran menghubungankan antara watak dan moral Bani Israel yang hidup pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan watak dan moral leluhur mereka yang hidup pada zaman Musa a.s., Isa a.s. dan nabi-nabi lainnya.

Hal tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan bahwa kefasikan, kedurhakaan, sikap memusuhi dakwah Islam dan ajakan tauhid yang dimiliki Bani Israel adalah warisan dari watak dan perilaku buruk nenek moyang mereka.

Banyak tulisan yang membicarakan tentang Yahudi dan sejarah politik, ekonomi dan militer mereka, namun studi mengenai aspek religius dan analisa kepribadian Yahudi dalam perspektif al-Quran dan Sunnah masih sedikit dan perlu ditingkatkan lagi. Mempelajari model, perilaku dan struktur kejiwaan Yahudi melalui teks-teks al-Quran akan menjelaskan kepada kita cacat mental dan penyakit-penyakit kejiwaan yang diderita Bani Israel, di mana kita dapat menangkap gambaran seutuhnya tentang kepribadian Yahudi yang sering mendapatkan petaka kehinaan sepanjang sejarah manusia. Ditambah lagi dengan Sunnah yang menjelaskan kepada kita persinggungan Rasulullah dengan kejiwaan dan perilaku strategis Yahudi, bagaimana beliau dapat menaklukan mereka secara politik dan psikis di Madinah.

Sejarah memaparkan, orang-orang Yahudi adalah sekelompok kecil manusia dengan mitos-mitosnya yang meresahkan dunia. Al-Quran menggambarkan perilaku mereka dalam ayat berikut, “Dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.” (QS. Al-Ma’idah: 64)

Meskipun demikian, di antara orang-orang Yahudi terdapat pula manusia-manusia pilihan. Al-Quran memuji mereka dengan kesalehan, ketakwaan dan sikap tauhid mereka. Al-Quran memandang mereka sebagai kekasih-kekasih Allah. Kita pun diajak untuk mencintai mereka. Mereka adalah orang-orang yang diberi petunjuk, yang menyeru pada kemuliaan, kesalehan dan ketauhidan. Namun sayang, jumlah mereka sangat sedikit. “Di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran: 110)

Di antara orang-orang yang saleh itu adalah para nabi dan rasul, seperti Yakub a.s., Yusuf a.s., Musa a.s., Harun a.s., Daud a.s., Sulaiman a.s., Zakaria a.s., Yahya a.s. dan Isa a.s. Di antara mereka juga ada beberapa orang yang dikisahkan al-Quran dengan semangat keagamaan dan jihad mereka, seperti Thalut.
“Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan benar dan dengan kebenaran itulah mereka menjalankan keadilan.” (QS. Al-A”raf: 159)
Surah as-Sajdah menceritakan tentang kesabaran, keteguhan dan keimanan kelompok istimewa ini, “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah: 24) Dalam surah lain, Allah juga berfirman tentang mereka, “Dan Kami bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian.” (QS. Al-A’raf: 168)
Demikianlah, al-Quran memandang sekelompok manusia Israel ini dengan pandangan penuh hormat dan kagum. “Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israel disebabkan kesabaran mereka.” (QS. Al-A’raf: 137) Dan kesaksian al-Quran akan hal itu cukup banyak.
Sejarah manusia mukmin Bani Israel adalah sejarah terang dan terpuji. Ia merupakan bagian dari sejarah Islam kita yang terang. Ia adalah sumber kebaikan, peringatan dan pelajaran bagi kita, sebagai kaum muslim. Kita lebih berhak untuk dekat dengan mereka ketimbang Bani Israel sendiri. Karena kita dengan mereka bertemu dalam tauhid, iman dan Islam. Mereka adalah suri teladan bagi kita selamanya.

Sedangkan sejarah Bani Israel yang lain adalah sejarah hitam kelam tentang kekufuran kepada Allah, pengingkaran kepada kebenaran, mendustakan para rasul, membunuh para nabi, melanggar perjanjian, menolak aturan dan berlaku kriminal, zalim dan merusak. Sejarah kelam Yahudi ini adalah sejarah yang amat panjang. Sejarah ini adalah sejarah ketika mereka meminta Musa untuk menampakkan Allah seeara terang-terangan, melanggar perjanjian yang mereka buat, menolak “manna” dan “salwa”, meminta sayur-mayur, timun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah. Sejarah tentang kekufuran mereka kepada Allah dan menyembah anak sapi, menyembah harta dan emas. Sejarah tentang kehinaan dan ketakutan, menolak jihad dan perang, menolak masuk ke tanah suci. Sejarah tentang keterlunta-luntaan yang Allah timpakan kepada mereka di Gurun Sinai selama empat puluh tahun lamanya, melanggar hukum-hukum Allah, mencari ikan pada hari Sabtu, dan dikutuk menjadi monyet dan babi. 1OO)

Sejarah Bani Israel sebenarnya adalah sejarah tentang kenikmatan Allah yang sangat melimpah. Allah ingin menunjukkan mereka kepada agama yang benar dan tauhid dengan mengutus para rasul dari kalangan mereka” Ia ingin menyelamatkan mereka dari kezaliman Firaun dan Haman. Ia membelah laut, menyelamatkan mereka dan menenggelamkan Firaun. Kemudian Ia memaafkan mereka setelah mereka menyembah anak sapi dan menyimpang dari ajaran-Nya. Allah membunuh mereka dengan petir, namun kemudian membangkitkan mereka lagi, agar mereka mempergunakan sisa usia mereka dengan baik. Ia menyediakan bagi mereka kehidupan yang menyenangkan. Ia menurunkan manna dan salwa. Ia memperlihatkan kepada mereka bagaimana Ia menghidupkan makhluk-makhlukNya yang telah mati. Ia memberi mereka minum, ketika mereka ditimpa kehausan di tengah padang pasir, dengan dua belas mata air, 101) Allah menginginkan agar mereka hidup terus dalam kenikmatan kebun-kebun dan mata air, serta berkedudukan mulia. Akan tetapi mereka mengganti kenikmatan Allah ini dengan kekufuran dan dosa. Allah menginginkan agar mereka masuk ke dalam Tanah Suci, namun mereka menolak dan memperlihatkan kebusukan niat dan jiwa mereka. Mereka pun kemudian mengucapkan kata-kata yang menggambarkan keangkuhan mereka terhadap Allah, rasa takut dan pengkhianatan terhadap pemimpin. Mereka berkata, “Karena itu, pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan berperanglah engkau berdua. Sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.” (QS. Al-Ma’idah: 24) Persis yang dikatakan Firaun kepada Musa a.s., “Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnyajika engkau dapat menghilangkan azab itu dari pada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israel pergi bersamamu.” (QS. Al-A’raf: 134) Kata-kata sombong yang penuh kekufuran dan dosa terulang, dari Firaun kepada Musa a.s. dan dari Bani Israel kepada Musa a.s.

Minggu, 21 September 2014

hd cartoons wallpapers

here is a small collection of very cute cartoon wallpapers in hd resolution, suitable for hd screens.. Enjoy ..!!